Home » » Jangan Pernah Menyalahkan Perasaan

Jangan Pernah Menyalahkan Perasaan

Posted by Catatan P95 on Selasa, 03 Oktober 2017

Jangan pernah menyalahkan perasaan yang mampir di hatimu. Terkadang, kamu ingin menyalahkan perasaan yang hadir. Menyalahkan dia. Menyalahkan pertemuan. Sampai-sampai ada yang enggak sengaja menyalahkan Tuhan. Tetapi pernahkah kamu berfikir untuk menyalahkan dirimu sendiri?
Lupakan dulu soal salah menyalahkan. Buanglah itu jauh-jauh. Tidak selamanya perasaan yang ada, dalam kasus ini kita berbicara tentang cinta atau rasa suka, berbanding lurus dengan rasa ingin memiliki. Tuhan berbicara melalui banyak kesempatan.  Banyak peristiwa. Perasaan adalah salah satunya.

Melalui perasaan, barangkali Tuhan sedang berinteraksi dengan kamu. Menunjukkan salah satu bukti betapa Maha Hebat Dia. Bayangkan saja, kamu adalah pemilik jasadmu. Jiwamu, bersemayam di situ. Tetapi kamu tidak mampu membendung ataupun menolak perasaan yang ada. Perasaan hadir tanpa permisi.

Kamu, yang saat ini sedang dilanda jatuh cinta, berusahalah belajar memahami tentang perasaan itu sendiri. Hingga kamu mengerti dan bisa menghargai yang namanya perasaan. Maksud saya, jika kamu terluka, maka kamu cukup tahu bagaimana rasa luka itu, sehingga (seharusnya) kamu tidak melakukan hal yang sama pada orang lain.

Ketika hatimu, tertambat pada seseorang yang sudah bahagia dengan orang lain. Barangkali Tuhan ingin kamu belajar tentang rasa ikhlas. Tuhan ingin agar kamu belajar untuk menundukkan egoisme.

Memang seringkali kita berfikir bahwa: "buat apa saya harus memperhatikan perasaan orang lain, atau buat apa saya harus menundukkan ego saya jika orang lain tidak bisa menghargai perasaan saya". Saya tahu itu, karena saya sendiri pernah berfikiran seperti itu. Tetapi semuanya tergantung kamu. Mengalah dan mengikhlaskan tidak selamanya simbol menyerah. Bagi saya justru itulah pertempuran terhebat yang pernah kita lakukan. Kita mencoba berdamai dengan diri kita. Dan saya sedang tidak ingin meminta persetujuan dari kalian, para pembaca. Karena, bagaimana pun juga hanya kamu lah yang paling mengerti apa yang kamu rasakan.

Tuhan berinteraksi dengan kita melalui banyak hal. Saya bukanlah ustadz, pendeta, biksu, atau semacamnya. Saya hanya orang yang mempercayai bahwa Tuhan itu ada. Bersama kita. Saya ingin kalian percaya dengan takdir. Saya ingin kalian ikut percaya bahwa Tuhan memang punya rencana yang indah bagi kita.


P95

Thanks for reading & sharing Catatan P95

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Label